Timnas Australia, yang berada di peringkat ke-24 dunia, gagal mengalahkan Timnas Indonesia yang duduk di peringkat ke-133 dunia. Ini adalah kemunduran besar bagi Socceroos, terutama setelah kekalahan 0-1 dari Bahrain pada pertandingan sebelumnya. Hasil ini menambah tekanan pada pelatih Graham Arnold dan para pemainnya, yang kini menghadapi kritik tajam dari media di Australia.
Berikut adalah tanggapan dari beberapa media terkemuka Australia mengenai hasil imbang ini:
The Sydney Morning Herald menulis, "Tekanan meningkat ke Socceroos setelah hasil imbang 0-0 dengan Indonesia." Media ini mencatat bahwa harapan Australia untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 mendapat pukulan berat setelah hasil imbang ini. Mereka juga mengkritik pelatih Graham Arnold dan timnya, menyebut bahwa taktik dan pilihan pemain Arnold menjadi sorotan utama. Media ini berpendapat bahwa tim Australia kesulitan untuk berfungsi dalam serangan melawan tim-tim seperti Indonesia dan Bahrain yang bermain bertahan.
The Australian juga memberikan kritik tajam terhadap Socceroos. "Laga ini kembali jadi pukulan bagi ambisi Australia lolos enam kali berturut-turut ke Piala Dunia sejak Jerman 2006," tulis Marco Montverde. Media ini menyoroti bahwa meskipun Australia mendominasi penguasaan bola dan menciptakan beberapa peluang, mereka gagal mencetak gol untuk pertandingan kedua secara beruntun. Mereka juga memberikan pujian kepada kiper Indonesia, Maarten Paes, yang melakukan beberapa penyelamatan penting.
Joey Lynch, jurnalis asal Australia dan kontributor untuk ESPN, mengungkapkan pendapatnya tentang hasil imbang ini. Lynch menyebutkan, "Dua laga melawan tim-tim dengan peringkat FIFA terendah di grup kualifikasi ini tanpa membuahkan kemenangan." Ia menambahkan bahwa meskipun Indonesia merupakan tim yang sedang naik daun, Australia seharusnya bisa mengalahkan mereka, terutama di stadion yang dikenal tidak bersahabat seperti Gelora Bung Karno.
Kritik dari media Australia menyoroti beberapa masalah yang dihadapi oleh Socceroos. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi meliputi:
1. Kurangnya Efektivitas Serangan
Salah satu kritik utama adalah kurangnya efektivitas dalam serangan. Meskipun Australia memiliki penguasaan bola yang lebih tinggi dan menciptakan beberapa peluang, mereka tidak mampu memanfaatkan kesempatan-kesempatan tersebut untuk mencetak gol. Ini menunjukkan bahwa ada masalah dalam penyelesaian akhir dan mungkin juga dalam strategi penyerangan.
2. Kritik terhadap Taktik dan Pemilihan Pemain
Pelatih Graham Arnold mendapat kritik karena taktik dan pilihan pemainnya. Beberapa pengamat merasa bahwa strategi yang diterapkan kurang efektif melawan tim yang bermain bertahan. Ada juga kekhawatiran tentang pemilihan pemain yang mungkin tidak optimal untuk menghadapi tantangan seperti Indonesia.
3. Penampilan Kiper Indonesia
Penampilan cemerlang dari kiper Indonesia, Maarten Paes, juga menjadi sorotan. Beberapa kritik menyebutkan bahwa Australia seharusnya bisa lebih baik dalam menghadapi kiper lawan dan menyelesaikan peluang yang ada.